SMK Muhammadiyah Kudus Bentuk Tim Teaching Factory TSM, Wujudkan Pembelajaran Berbasis Industri

0
31

Kudus, 16 Oktober 2025 — Dalam upaya memperkuat pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, SMK Muhammadiyah Kudus menyelenggarakan kegiatan pembentukan tim pelaksana dan penyamaan persepsi program Teaching Factory (TeFa) TSM (Teknik Sepeda Motor). Kegiatan ini merupakan bagian dari program bantuan pemerintah untuk pengembangan pengajaran berbasis pabrik melalui skema kolaborasi antara sekolah dan industri.

Kegiatan yang dihadiri oleh berbagai pihak ini turut melibatkan PT Astra Honda Motor, PT Amazing Otomotif, serta perwakilan dari Dikdasmen PDM Kudus dan Pengawas SMK Cabang Dinas Wilayah III Jawa Tengah. Teaching Factory (TeFa) menjadi salah satu program strategis yang bertujuan untuk mengintegrasikan proses pembelajaran di sekolah dengan sistem dan budaya kerja industri.

Dalam sambutannya, Bapak Purwanto Agung, S.Pd., M.M. Selaku Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Kudus, menyampaikan harapannya agar program ini mampu menciptakan suasana belajar yang lebih kontekstual dan produktif.

“Harapan kami, pembelajaran di sekolah dapat selaras dengan dunia industri. Melalui Teaching Factory, siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkan praktik nyata sebagaimana yang dilakukan di tempat kerja sebenarnya. Ini menjadi langkah penting untuk menyiapkan lulusan yang siap kerja dan berdaya saing tinggi,” ujar Bapak Purwanto Agung.

Sementara itu, Drs. Turekhan, M.Pd., perwakilan dari Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kudus, menegaskan bahwa program ini merupakan upaya serius sekolah dalam membentuk peserta didik yang unggul, baik dari sisi keterampilan teknis (hard skill) maupun karakter dan etos kerja (soft skill).

“Teaching Factory ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan sekolah unggulan berbasis industri. Dengan pembelajaran yang meniru sistem di dunia kerja, siswa akan terbiasa dengan disiplin, tanggung jawab, dan budaya profesional sejak dini,” jelasnya.

Turut memberikan apresiasi, Drs. Sutiyono, M.Pd., Pengawas SMK Cabang Dinas Wilayah III Jawa Tengah, menyampaikan bahwa kolaborasi antara sekolah dan dunia industri seperti ini adalah bentuk nyata dari link and match yang terus digalakkan pemerintah.

Perwakilan industri, Fariza Ari dari PT Astra Motor, serta Raharjo dari PT Amazing Otomotif, juga mendukung penuh langkah SMK Muhammadiyah Kudus dalam mengembangkan pembelajaran berbasis industri. Mereka berharap kolaborasi ini dapat menjadi model bagi sekolah kejuruan lainnya dalam mengembangkan Teaching Factory yang efektif dan berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, SMK Muhammadiyah Kudus berkomitmen untuk menjadikan Teaching Factory TSM sebagai sarana pengembangan keterampilan, peningkatan mutu pembelajaran, serta jembatan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.

Facebook Comments