Kudus, 16 Oktober 2025 — Dalam upaya menumbuhkan budaya membaca sejak dini, MI Muhammadiyah Undaan melaksanakan program Gerakan Literasi Madrasah (GERLIMA). Kegiatan ini digelar setiap Sabtu pagi pukul 07.00–07.30 dengan melibatkan seluruh siswa sebagai peserta aktif.
Program GERLIMA menjadi salah satu program unggulan madrasah yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa sekolah dasar, khususnya di lingkungan MI Muhammadiyah Undaan. Mengingat minat baca anak-anak masih tergolong rendah, madrasah menghadirkan inovasi berupa kegiatan story telling yang dipandu oleh salah satu guru setiap pekannya.
Dalam kegiatan tersebut, guru bertugas sebagai Read Aloud. Read Aloud adalah kegiatan membacakan teks dengan suara keras dan jelas agar dapat didengar oleh orang lain. Tujuannya bukan hanya untuk melatih kemampuan membaca, tetapi juga untuk meningkatkan pemahaman, pengucapan, intonasi, dan kepercayaan diri dalam berbicara di depan umum. dengan menyampaikan berbagai materi menarik, seperti cerita aqidah akhlak, kisah nabi, cerita islami, hingga sains untuk anak SD. Melalui pendekatan bercerita yang interaktif, diharapkan siswa dapat menikmati proses belajar sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap literasi.
Kepala MI Muhammadiyah Undaan menjelaskan bahwa program ini merupakan terobosan kreatif untuk menumbuhkan budaya membaca sejak dini.
“Gerakan Literasi Madrasah bukan hanya sekadar membaca buku, tetapi menghidupkan semangat belajar dan berimajinasi melalui cerita. Kami ingin anak-anak mencintai pengetahuan dengan cara yang menyenangkan,” ujarnya.
Menariknya, sejak program GERLIMA berjalan, muncul semangat baru di kalangan siswa. Beberapa di antaranya bahkan berani mengikuti lomba story telling perdana, meski belum berhasil meraih juara. Ke depan, madrasah berencana mengembangkan kegiatan ini dengan melibatkan siswa sebagai pemandu read aloud dan story teller, menggantikan peran guru yang sebelumnya memandu setiap sesi.
Program GERLIMA diharapkan menjadi langkah nyata dalam mencetak generasi literat yang tidak hanya gemar membaca, tetapi juga mampu mengekspresikan gagasan dan nilai-nilai keislaman melalui cerita.
