Kudus, 28 Oktober 2025 — Suasana penuh semangat menyelimuti Lapangan Rejosari, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, tempat berlangsungnya Kemah Dakwah Qabilah AR Fachrudin Pesantren Muhammadiyah Kudus pada 28 hingga 30 Oktober 2025. Kegiatan yang diikuti oleh santri kelas 7 hingga kelas 11 ini mengusung tema besar “Menyalakan Obor Dakwah di Punggung Nusantara”, yang mengajak para peserta untuk menjadi penerus dakwah yang tangguh .
Tema ini menekankan pentingnya peran santri Pesantren Muhammadiyah Kudus sebagai agen perubahan yang tidak hanya menyebarkan ilmu agama, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai dakwah melalui keteladanan dan kontribusi sosial yang nyata. Dengan menggandeng seluruh elemen pesantren dan masyarakat sekitar, Kemah Dakwah kali ini berfokus pada penguatan akhlak, jiwa sosial, dan semangat dakwah yang berkesinambungan.
Acara pembukaan dimulai dengan apel di halaman Pesantren Muhammadiyah Kudus Singocandi, yang dihadiri oleh Mudir Pesantren Ustadz Oemar Teguh Sabda Laksana, Wadir, Kepala Madrasah, serta para pembina dan pendamping Kemah Dakwah. Dalam sambutannya, Ustadz Oemar Teguh Sabda Laksana menegaskan bahwa kemah dakwah ini merupakan bagian dari upaya membentuk generasi muda yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki jiwa sosial yang kuat dan siap berdakwah di masyarakat.
“Tema ‘Menyalakan Obor Dakwah di Punggung Nusantara’ mengingatkan kita semua akan tanggung jawab besar sebagai generasi penerus dakwah Muhammadiyah. Santri Muhammadiyah harus mampu membawa obor kebaikan yang tidak hanya menyinari pesantren, tetapi juga masyarakat di seluruh Indonesia,” ujar Ustadz Oemar.
Beliau juga berpesan agar para peserta menjaga akhlak dan menghargai satu sama lain selama kegiatan berlangsung, karena dakwah sejati dimulai dari interaksi sehari-hari dengan sesama.
Salah satu rangkaian kegiatan Kemah dakwah yaitu pelantikan Dewan Kerabat Penghela Qabilah AR Fachrudin masa bakti 2025/2026. Pelantikan ini menjadi titik tolak bagi generasi baru yang akan memimpin dan menggerakkan kegiatan dakwah di tingkat Pandu Hizbul Wathan (HW) Qabilah AR Fachruddin Pesantren Muhammadiyah Kudus. Para penghela yang baru dilantik mengambil peran penting dalam memimpin seluruh anggota Qabilah, menjaga semangat kebersamaan, dan menyebarkan nilai-nilai dakwah kepada masyarakat. Dalam pelantikan tersebut, para penghela mengucapkan ikrar untuk mengemban amanah ini dengan penuh tanggung jawab.
Pengajian Akbar menjadi salah satu kegiatan pada hari pertama kemah. Pengajian yang dihadiri oleh seluruh peserta kemah serta warga sekitar lokasi ini menghadirkan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus, H. Noor Muslikhan, sebagai penceramah utama. Dalam tausiyahnya, beliau mengingatkan bahwa dakwah haruslah dimulai dengan memperbaiki diri sendiri, dan santri Muhammadiyah harus siap menjadi agen perubahan di masyarakat.
Selain pengajian, kegiatan aksi sosial pembagian sembako kepada warga sekitar Desa Rejosari juga dilaksanakan sebagai bentuk nyata dari dakwah bil hal (dakwah melalui tindakan). Pembagian sembako ini menjadi kesempatan bagi para santri untuk terlibat langsung dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mempererat hubungan dengan warga setempat.
Melalui tema “Menyalakan Obor Dakwah di Punggung Nusantara”, Pesantren Muhammadiyah Kudus berupaya menanamkan pada para santri pentingnya menyebarkan obor dakwah yang penuh kasih dan kedamaian ke seluruh Nusantara. Dakwah bukan hanya tentang menguasai ilmu agama, tetapi juga tentang mampu membawa perubahan positif dalam masyarakat melalui kepedulian dan tindakan nyata.
Kemah Dakwah ini menjadi salah satu tempat untuk membentuk santri yang siap membawa obor dakwah, bukan hanya di Kudus, tetapi di seluruh Nusantara. Jadilah santri yang tidak hanya cerdas dalam ilmu agama, tetapi juga berakhlak mulia, peduli terhadap sesama, dan siap menjalankan tugas dakwah di masyarakat,” pesan Ustadz Oemar.
Dengan semangat ini, diharapkan para peserta Kemah Dakwah Qabilah AR Fachrudin dapat membawa api kebaikan yang menyinari Indonesia, menjadi generasi muda yang siap mengemban tugas dakwah, serta terus menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat dalam bingkai nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
kontributor: Ustadz Isa (Sekretaris Pesantren Muhammadiyah Kudus)
Editor : Yuke












