Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah dan Milad ke-27 UMKU Berlangsung Meriah, Hadirkan Refleksi Kebangsaan dan Launching Logo Baru UMKU

69

Kudus, 22 November 2025 — Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah dan Milad ke-27 Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) berlangsung khidmat dan meriah pada Sabtu pagi. Acara ini dihadiri jajaran pimpinan pusat dan wilayah Muhammadiyah, tokoh pemerintahan, akademisi, dan ribuan warga persyarikatan.

Rangkaian dimulai pukul 08.00 WIB dengan pra-acara berupa penampilan Band UMKU, disusul Tari Jenang oleh UKM Balangga Abinaya dan Seni Beladiri Tapak Suci . Setelah pembukaan oleh MC, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan menyanyikan Lagu Indonesia Raya serta Sang Surya oleh Padus RS Sarkies Aisyiyah Kudus.

Acara resmi dimulai dengan doa oleh KH. Noor Muslikhan, Ketua PDM Kudus, diikuti sambutan Bupati Kudus, penyerahan Penghargaan Muhammadiyah Jawa Tengah 2025, sambutan PWM Jateng, serta sambutan Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Pada pukul 10.20 WIB, dilakukan Launching Logo Baru UMKU dan Desain Gedung Baru 4 Lantai, dipimpin Mendikdasmen PP Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, perwakilan pemerintah, Ketua PWM, Ketua BPH, dan Rektor UMKU .

Acara puncak ditutup dengan Amanat dan Refleksi Milad oleh Prof. Abdul Mu’ti serta pengundian hadiah umrah dan doorprize lainnya .

Statement Tokoh dan Pimpinan

Bupati Kudus: Muhammadiyah Selalu Hadir untuk Negeri

Dalam sambutannya, Bupati Kudus Dr. Ars Sam’ani Intakoris, ST., MT. menyampaikan apresiasi atas kiprah Muhammadiyah dan UMKU di bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

“Muhammadiyah sejak awal telah menjadi pilar penting peradaban di Indonesia, termasuk di Kudus. Melalui UMKU dan seluruh amal usahanya, kita melihat bagaimana semangat tajdid itu diwujudkan dalam kerja nyata. Pemerintah daerah siap bersinergi untuk memperkuat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Ketua PWM Jawa Tengah: Momentum Memperkuat Gerakan Berkemajuan

Ketua PWM Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir, M.Ag., dalam sambutannya menekankan bahwa Milad Muhammadiyah adalah waktu untuk memperkuat identitas gerakan Islam berkemajuan.

“Muhammadiyah harus terus menjadi gerakan yang memberi solusi, bukan sekadar narasi. Milad ini mengingatkan kita bahwa dakwah berkemajuan harus terimplementasi dalam layanan pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan umat,” ujarnya.

Rektor UMKU: Transformasi Menuju Universitas Berdaya Saing

Rektor UMKU, Dr. Edy Soesanto, SKp., M.Kes., menyambut gembira peluncuran logo baru dan desain gedung baru sebagai simbol transformasi UMKU.

“UMKU memasuki fase baru. Logo yang baru bukan sekadar identitas visual, tetapi komitmen kami untuk melompat lebih tinggi dalam kualitas pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat. Milad ke-27 ini menjadi titik awal menuju universitas yang unggul dan berdaya saing nasional,” ungkapnya.

Refleksi Milad oleh Prof. Abdul Mu’ti: Tantangan Keumatan dan Kebangsaan ke Depan

Dalam amanat satu jamnya, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., memberikan refleksi mendalam mengenai tantangan Muhammadiyah memasuki abad kedua.

“Tantangan ke depan tidak semakin ringan. Digitalisasi, disrupsi teknologi, polarisasi sosial, hingga tantangan etika adalah realitas yang harus kita hadapi. Muhammadiyah harus hadir dengan akhlak, ilmu, dan kepedulian sosial yang semakin kuat,” ungkapnya.

Beliau juga menekankan peran UMKU sebagai bagian dari ekosistem pendidikan Muhammadiyah.

“UMKU harus menjadi pusat lahirnya kader intelektual: yang cerdas, kuat spiritualitasnya, teguh moralnya, dan mampu berkontribusi untuk Indonesia berkemajuan. Milad ini bukan sekadar perayaan, tetapi momentum memperbarui komitmen membangun bangsa,” tutupnya.

Momentum Penguatan Gerakan Muhammadiyah dan UMKU

Resepsi Milad tahun ini tidak hanya merayakan perjalanan panjang Muhammadiyah dan UMKU, tetapi juga menandai babak baru transformasi lembaga pendidikan Muhammadiyah di Kudus. Dengan hadirnya tokoh nasional, pimpinan wilayah, pemerintah daerah, dan warga persyarikatan, acara ini menjadi bukti kuat bahwa Muhammadiyah tetap menjadi lokomotif peradaban yang mencerahkan.

 

Facebook Comments