Kudus, 4 Oktober 2025 / 12 Rabiul Akhir 1447 H
Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tuwang secara resmi dikukuhkan untuk masa bakti 2025–2030 dalam acara yang berlangsung di Masjid Al-Islam Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Sabtu malam (4/10).

Susunan pimpinan PRM Tuwang yang baru dikukuhkan terdiri dari:
- Ketua Gatot Subiantoro,
- Sekretaris Tulus Abdiansyah,
- Bendahara Nur Eko.
Prosesi pengukuhan dilakukan oleh PCM Kaliwungu dan disaksikan oleh jajaran PDM Kudus, pemerintah desa, serta warga Muhammadiyah setempat.
Rangkaian Acara Berjalan Khidmat

Momen inti berupa pengukuhan PRM Tuwang dilakukan tepat pukul 19.35 WIB oleh perwakilan PCM Kaliwungu, Bp. Alfis Safarudin, S.Pd.Usai pengukuhan, acara berlanjut dengan sambutan dari berbagai pihak, di antaranya Ketua PRM Tuwang, Ketua PCM Kaliwungu, Ketua PDM Kudus,
Ranting sebagai Ujung Tombak Dakwah
Dalam sambutannya, Ketua LPCR PDM Kudus, Nurdin Rachmawan, S.Sos., menegaskan pentingnya peran ranting dalam memperkuat basis dakwah Muhammadiyah.
“Kami melihat proyeksi dari ranting Kedungdowo yang memiliki banyak kader dari ortom seperti Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, IPM, dan Kokam. Karena potensi yang besar itu, ranting Kedungdowo dimekarkan menjadi dua. Ranting adalah ujung tombak dakwah Islam di Muhammadiyah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nurdin menjelaskan bahwa sejak awal terdapat 73 ranting di Kabupaten Kudus, kini telah berkembang menjadi 81 ranting. Peningkatan ini menjadi bukti nyata upaya LPCR dalam memperkuat kuantitas dan kualitas kaderisasi di tingkat akar rumput.
Penguatan Spirit Kepemimpinan dan Dakwah
Acara inti diisi dengan pengajian oleh Bp. Drs. H. Zulfa Kurniawan, M.S.E., Sekretaris PDM Kudus, dengan tema “Meneguhkan Kepemimpinan, Menguatkan Dakwah, dan Membangun Umat.”
Dalam tausiyahnya, beliau menekankan bahwa kepemimpinan dalam Muhammadiyah lahir dari proses panjang dan berjenjang. “Kepemimpinan Muhammadiyah tidak lahir secara instan. Ia berawal dari jamaah dan simpatisan, kemudian menjadi kader, hingga akhirnya dipercaya menjadi pimpinan di ranting dan cabang,” tutur Ustadz Zulfa.
Beliau mengutip hadis Rasulullah ﷺ:
(كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ)
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.”
Menurutnya, seorang pimpinan harus mampu memperhatikan anggotanya serta membina keluarga sebagai basis awal perkaderan. Perkaderan yang dimulai dari keluarga diyakini lebih kuat secara spiritual dan emosional dibandingkan dengan pembinaan dari luar.
Uswatun Hasanah dan Keikhlasan Sebagai Ruh Gerakan
Dalam pengajian tersebut, Ustaz Zulfa juga mengingatkan pentingnya uswatun hasanah sebagaimana termaktub dalam Khitah Palembang dan firman Allah dalam QS. As-Saff ayat 3: كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
“Sangat besarlah kemurkaan di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan.”
Beliau menegaskan bahwa perjuangan di Muhammadiyah harus disertai dengan ruh Islam dan keikhlasan, sebagaimana tercantum dalam QS. Al-Bayyinah ayat 5 “
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar).
dan Hadis Arbain ke-1 yang berbunyi إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ
“segala amal perbuatan tergantung kepada niatnya”
“segala amal perbuatan tergantung kepada niatnya”
“Jangan terjebak pada kalimat ‘yang penting Islam, tidak perlu Muhammadiyah’, padahal Muhammadiyah justru memperjuangkan Islam sesuai tujuan Muhammadiyah: “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” tegasnya.
Meneguhkan Komitmen Dakwah di Tingkat Ranting
Dalam sambutan perdananya, Ketua PRM Tuwang, Gatot Subiantoro, menyampaikan rasa syukur dan semangat untuk melanjutkan perjuangan dakwah di tingkat ranting.
“Kami memiliki aset berupa Masjid Al-Islam yang menjadi pusat kegiatan, mulai dari pengajian, ibadah, pusat Pergerakan dakwah hingga menjadi dapur umum saat terjadi bencana. Kami berharap PRM Tuwang dapat semakin aktif dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Acara ditutup pukul 21.10 WIB dengan doa dan foto bersama seluruh peserta. Pengukuhan ini menjadi awal baru bagi PRM Tuwang dalam memperkuat peran dakwah, jamaah, jam’iyah, dan jariyah di tengah masyarakat.
#RantingItuPenting #CabangBerkembang #MasjidMakmurMemakmurkan
Facebook Comments