Kudus, 5 Oktober 2025 – Sekolah Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah kelas Kudus menggelar acara penutupan yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) pada 5 Oktober 2025, pukul 08.30 hingga 09.30 WIB.
Peserta yang mengikuti acara penutupan ini berjumlah 45 utusan dari PCM se-Karesidenan Pati. Selain itu, hadir pula Ustadz Dr. H. Ali Triagiatno, Ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Tengah, yang menyampaikan materi penutupan (Dakwah lewat tulisan ringan), serta Ustadz Ansori, Ketua Pengelola Sekolah Tabligh Kelas Kudus mendampingi keseluruhan acara dan keberlangsungan selama Post test.
Penutupan Sekolah Tabligh ini menandai selesainya masa pendidikan teori yang telah berlangsung selama 5 bulan. Para peserta telah mempelajari beragam materi dakwah yang mencakup berbagai bidang, mulai dari ayat dakwah, manhaj tarjih, retorika, hingga teknik menulis dan berbicara di hadapan publik. Selain itu, peserta juga mempersiapkan diri untuk mengikuti post-test yang akan diujikan secara online di seluruh PDM Jawa Tengah.
Sekolah Tabligh ini bertujuan untuk mencetak kader-kader dakwah Muhammadiyah yang terampil dalam berdakwah, baik secara lisan melalui pidato dan ceramah, maupun melalui tulisan ringan yang dapat disebarkan melalui media sosial. Program ini juga bertujuan memperkenalkan teknik-teknik dakwah modern yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Setelah mengikuti pendidikan teori selama 5 bulan, peserta Sekolah Tabligh akan melaksanakan post-test secara serentak di 6 PDM se-Jawa Tengah. Selain itu, peserta juga memperoleh keterampilan praktis seperti penggunaan software Maktabah Syamilah untuk riset dakwah, teknik pidato dan humor dalam dakwah, serta teknik menulis ringan dakwah yang sesuai dengan karakteristik media sosial. Peserta juga diminta untuk menguasai takhrij hadist sebagai salah satu keterampilan penting dalam berdakwah.
Tugas dan Harapan dari Pemateri Terakhir Sekolah Tabligh
Menurut Ustadz Ali Triagiatno, setelah menyelesaikan pendidikan ini, peserta diharapkan dapat mengamalkan ilmu dakwah yang diperoleh di masyarakat. Mereka diharapkan tidak hanya menjadi dai di mimbar, tetapi juga menjadi dai di dunia maya, mengingat pentingnya media sosial dalam menyampaikan pesan dakwah di era digital ini.
Follow-Up Kegiatan:
Setelah acara penutupan, para peserta diwajibkan untuk melakukan praktik dakwah di ranting atau cabang masing-masing selama 3 bulan. Selain itu, PWM Jawa Tengah juga berencana untuk mengadakan wisuda bagi peserta Sekolah Tabligh pada akhir bulan Desember 2025.
Materi Post-Test yang Diuji:
Peserta akan mengikuti ujian post-test yang mencakup materi sebagai berikut:
- Ayat Dakwah
- Manhaj Tarjih
- Retorika Dakwah
- Qawaid dan Ushul Fiqih
- Perbandingan Mazhab
- Fikih Zakat
- Kemuhammadiyahan
- Tajwaid Tahsin
- Fikih Khutbah
- Pengenalan Software Maktabah Syamilah
- Teknik Pidato dan Humor dalam Dakwah
- Teknik Pembuatan Flayer Dakwah
- Teknik Menulis Ringan Dakwah
- Takhrij Hadist
- Psikologi Dakwah
Dengan adanya ujian post-test ini, para peserta diharapkan dapat menguasai berbagai aspek dakwah yang akan mempersiapkan mereka untuk menjalankan peran sebagai mubaligh yang efektif dan efisien.
Harapan dari Majlis Tabligh PWM
Ustadz Ali Triagiatno berharap agar seluruh peserta dapat mengaplikasikan ilmunya untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat. Ia juga mengingatkan pentingnya dukungan dari PDM, PCM, PRM, PDA, PCA, PRA dan ortom Muhammadiyah untuk memfasilitasi para peserta dalam menjalankan dakwah, baik melalui ceramah, menulis artikel, atau membuat konten dakwah yang bermanfaat.”Semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi nyata untuk semakin menyemarakkan dakwah Muhammadiyah, baik di dunia nyata maupun di dunia maya,” ujar Ustadz Ali Triagiatno di akhir sambutannya.
Terakhir Pesan dari Koordinator Majelis Tabligh Dr. Ustadz In’ami, M.Ag. “agar semua peserta Sekolah Tabligh tidak berhenti dalam mengembangkan keilmuwanya dan tentu saja mengamalkan ilmu yang diperoleh dari sekolah tabligh, serta tetap dan terus bersemangat dalam menjalankan misi dakwah”