Masjid Makmur Memakmurkan, Semarak Pengajian Subuh Ceria: Tausiyah, Pengobatan Gratis, dan Sarapan Bersama

62

Kudus, 30 November 2025 — Pengajian Subuh Ceria yang diselenggarakan di Masjid Makmur Memakmurkan pada Minggu (30/11) berlangsung khidmat dan meriah. Kegiatan ini menghadirkan Ustadz Dr. H. Iskandar Wibowo, SH., MH., salah satu mubaligh PDM Kudus, sebagai pengisi tausiyah.

Acara dimulai pukul 04.30 WIB hingga selesai dan berhasil menarik antusias tinggi dari warga. Tercatat sekitar 400 jamaah hadir dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kudus. Kehadiran jamaah yang memadati area masjid menunjukkan besarnya semangat masyarakat dalam menimba ilmu serta memperkuat ukhuwah di waktu subuh.

Selain pengajian, panitia juga menyediakan layanan pengobatan gratis serta sarapan bersama, yang menambah kenyamanan dan kebersamaan para jamaah. Kegiatan ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Masjid At-Taqwa Jatikulon, sehingga dapat diikuti oleh jamaah yang tidak sempat hadir secara langsung.

Dengan dukungan berbagai elemen persyarikatan dan masyarakat, Pengajian Subuh Ceria diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang terus menghidupkan semangat keagamaan dan kepedulian sosial di tengah masyarakat Kudus.

Isi Kajian: Mengendalikan Hawa Nafsu sebagai Jalan Kemuliaan

Dalam tausiyahnya, Dr. H. Iskandar Wibowo, SH., MH., Mubaligh PDM Kudus, menyampaikan bahwa hawa nafsu adalah bagian dari fitrah manusia, namun dapat menjadi sumber kerusakan apabila tidak dikendalikan dengan benar.

Beliau menjelaskan bahwa dalam Al-Qur’an, hawa nafsu sering dihubungkan dengan kecenderungan negatif manusia, seperti kemalasan, kemarahan, ketidakjujuran, dan mengikuti keinginan duniawi secara berlebihan. Karena itu, setiap muslim diperintahkan untuk melakukan mujahadah an-nafs—bersungguh-sungguh melawan dorongan negatif dalam diri.

Ustadz Iskandar menekankan tiga poin utama:

  1. Menguatkan Hati dengan Iman
    Nafsu tidak dapat dikendalikan hanya dengan kekuatan pikiran, tetapi harus ditundukkan melalui kekuatan iman. Iman yang kuat akan melahirkan kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi setiap langkah.
  2. Mendisiplinkan Diri dengan Ibadah
    Ibadah seperti salat, puasa, membaca Al-Qur’an, dan zikir adalah metode langsung untuk melemahkan dominasi hawa nafsu. “Semakin seseorang melalaikan ibadah, semakin kuat pula hawa nafsu menguasainya,” ujar beliau.
  3. Mengendalikan Diri dalam Interaksi Sosial
    Hawa nafsu tidak hanya muncul dalam bentuk keinginan material, tetapi juga ego, emosi, dan rasa ingin menang sendiri. Karena itu, umat Islam diajak menjaga lisan, menahan emosi, serta memperbanyak sikap sabar dan memaafkan.

Di akhir kajian, Ustadz Iskandar mengingatkan:

“Orang yang mampu menundukkan hawa nafsunya adalah orang yang sejatinya menang. Itulah kemenangan yang hakiki menurut Allah SWT.”

Statement Ketua PRM: Kepedulian untuk Jamaah

Ketua PRM Jatikulon, Bapak Rusmanto, memberikan apresiasi atas antusias jamaah yang hadir serta menjelaskan latar belakang penyediaan sarapan gratis dan pengobatan gratis bagi jamaah.

Beliau menyampaikan:

“Kegiatan ini bukan hanya sekadar pengajian, tetapi juga bentuk pelayanan kepada umat. Sarapan gratis dan layanan pengobatan yang kami sediakan merupakan wujud kepedulian PRM terhadap kesehatan dan kenyamanan jamaah. Kami ingin masjid menjadi pusat kemakmuran dan kebermanfaatan bagi warga.”

Rusmanto juga berharap kegiatan ini dapat menjadi tradisi kebaikan:

“Semoga apa yang kami lakukan ini menjadi amal jariyah, dan ke depan semakin banyak program sosial yang dapat kita hadirkan bersama. Masjid harus hidup, makmur, dan memakmurkan jamaahnya.”

Facebook Comments