Aisyiyah Kudus Canangkan Desa Sehat Mandiri sebagai Gerakan Pemberdayaan Kesehatan Berbasis Warga

152
KUDUS – Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Kudus resmi mencanangkan pelaksanaan program Desa Sehat Mandiri ‘Aisyiyah (DSMA), sebuah inisiatif kesehatan berbasis komunitas yang digagas oleh Majelis Kesehatan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah. Sebagai penyelenggara di tingkat kabupaten, Majelis Kesehatan PDA Kudus mengambil peran dalam mengimplementasikan program ini hingga ke ranting-ranting ‘Aisyiyah.
Acara pencanangan yang berlangsung Ahad, 30 November 2025, di Convention Hall RS Sarkies ‘Aisyiyah Kudus, dihadiri oleh Ketua PCA, Majelis Kesehatan PCA, serta perwakilan PRA se-Kabupaten Kudus. Ketua Majelis Kesehatan PDA Kudus, Muslimah, S.Pd.I., S.Pd., menegaskan bahwa DSMA menjadi bentuk tindak lanjut program PWA yang harus diterjemahkan secara konkret di tingkat lokal untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Program DSMA yang dirancang PWA dan dilaksanakan PDA ini memiliki tiga tujuan pokok, yaitu: pembentukan DSMA di seluruh ranting ‘Aisyiyah, pemanfaatan DSMA sebagai sarana pemberdayaan dan pencegahan penyakit menular maupun tidak menular, serta pengembangan DSMA sebagai pusat pembelajaran dan advokasi kesehatan. “PWA telah merumuskan konsep DSMA, dan tugas kami di PDA adalah memastikan program ini berjalan optimal di desa-desa,” ujar Muslimah.
Ketua PDA Kudus, Eny Alifah Kurnia, S.Pd., M.Pd.I., dalam sambutannya menekankan pentingnya pendekatan edukatif dalam program ini.
“Desa Sehat Mandiri ‘Aisyiyah tidak hanya soal menyediakan fasilitas, tetapi membangun kesadaran masyarakat,” tuturnya. Eny menambahkan bahwa masyarakat perlu diarahkan pada pola pikir pencegahan sehingga mampu menjaga kesehatan secara mandiri.
Dr. Tri Hartiti, SKM., M.Kep., dari Majelis Kesehatan PWA Jawa Tengah, hadir untuk memberikan pemaparan teknis tentang desain dan langkah pembentukan DSMA. Ia menjelaskan bahwa kegiatan inti meliputi PHBS, kesehatan ibu dan anak, gizi, sanitasi lingkungan, pencegahan penyakit menular dan tidak menular, serta kesehatan jiwa. Ia juga menegaskan bahwa DSMA dijalankan melalui empat pokja, yaitu Pokja Pusat Pembelajaran, Pokja Literasi, Pokja Penyebaran Informasi, dan Pokja Promosi Kesehatan.
PDA Kudus menekankan bahwa keberhasilan implementasi DSMA membutuhkan dukungan lintas sektor. Pelaksanaan di tingkat desa akan diperkuat melalui kerja sama dengan Puskesmas, pemerintah desa, dan amal usaha Muhammadiyah–‘Aisyiyah seperti posyandu, klinik kesehatan, hingga rumah sakit. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat jejaring kesehatan yang berkesinambungan.
Pada tahap awal, Majelis Kesehatan PDA Kudus menargetkan terbentuknya minimal satu desa binaan DSMA di setiap PCA. Desa-desa percontohan ini diharapkan menjadi model pelaksanaan yang bisa direplikasi ke seluruh wilayah Kudus.
Pelaksanaan DSMA oleh PDA Kudus menandai langkah strategis dalam menggerakkan masyarakat menuju penguatan kesehatan berbasis komunitas sesuai arah kebijakan PWA, sekaligus memperkuat peran Aisyiyah dalam pelayanan sosial dan kesehatan masyarakat.
Kontributor : Noor Azizah Pimpinan Daerah Aisyiyah
Facebook Comments