Kudus — Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus menggelar Workshop Manajemen Reputasi Digital dengan tema “Brand ID Muhammadiyah” pada Ahad, 23 November 2025 M / 03 Jumadil Akhir 1447 H. Kegiatan berlangsung di Ruang Serbaguna UMKU dan diikuti oleh peserta dari berbagai unsur persyarikatan, termasuk ortom, majelis, serta perwakilan amal usaha Muhammadiyah.
Workshop ini menghadirkan dua narasumber dari PWM Jawa Tengah, yaitu Ikhwanushoff a, S.Pd. selaku Sekretaris Kantor PWM Jateng, serta Sholihin, staf Media dan Komunikasi PWM Jateng. Keduanya menyampaikan materi mengenai pentingnya penguatan identitas digital Muhammadiyah, strategi pengelolaan reputasi di media sosial, serta tata kelola komunikasi publik yang efektif dan sesuai karakter gerakan dakwah Muhammadiyah.
Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB ini bertujuan meningkatkan kapasitas digital para penggerak persyarikatan dalam menghadapi tantangan komunikasi era modern. Dalam paparannya, para pemateri menekankan bahwa branding Muhammadiyah tidak hanya berwujud visual, tetapi juga tercermin dalam nilai, etika, dan karya nyata yang ditampilkan di ruang digital.
Selain materi inti, peserta juga diajak melakukan praktik langsung mengenai manajemen konten, penyusunan pesan komunikasi, serta pemanfaatan platform digital untuk memperkuat dakwah pencerahan. Suasana workshop berlangsung interaktif, dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang mendorong peserta memahami urgensi reputasi digital sebagai wajah organisasi di masyarakat.
“Reputasi digital Muhammadiyah tidak hanya dibangun dari logo dan visual, tetapi dari konsistensi kita dalam menghadirkan konten yang mencerminkan nilai-nilai persyarikatan. Di era serba cepat ini, setiap kader memiliki peran sebagai juru bicara Muhammadiyah di ruang digital. Karenanya, kita harus cermat, beretika, dan berpijak pada prinsip dakwah pencerahan dalam setiap langkah komunikasi.”
“Brand ID Muhammadiyah harus menjadi panduan bersama. Tujuannya bukan sekadar memperindah tampilan, tetapi meneguhkan identitas gerakan Islam modern yang terpercaya, berkemajuan, dan memberi solusi terhadap persoalan umat.” ujar Ikhwanushoff a, S.Pd.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, PDM Kudus berharap seluruh peserta dapat menjadi duta digital Muhammadiyah yang mampu menyebarkan nilai-nilai Islam berkemajuan melalui konten yang positif, informatif, dan membangun citra persyarikatan secara lebih profesional.



“Reputasi digital Muhammadiyah tidak hanya dibangun dari logo dan visual, tetapi dari konsistensi kita dalam menghadirkan konten yang mencerminkan nilai-nilai persyarikatan. Di era serba cepat ini, setiap kader memiliki peran sebagai juru bicara Muhammadiyah di ruang digital. Karenanya, kita harus cermat, beretika, dan berpijak pada prinsip dakwah pencerahan dalam setiap langkah komunikasi.”



